Pengembangan Sistem Pengajaran Baca al-Qur’an (Studi Analisis Usaha KH. As’ad Humam dalam Pembaruan Sistem Pengajaran Baca al-Qur’an). Itulah judul disertasi Dr. Ahmad Annuri M.A., yang dibedah pada hari Kamis, 6 Muharram 1436H/30 Oktober 2014, di lantai 4 Gedung Menara Da’wah, dimulai pada pukul 16.00 s/d 17.45 WIB.
Dalam pemamaparannya, Dr. Annuri mengungkapkan bahwa setelah menganalisa bahan ajar dan petunjuk-petunjuk pengajaran yang terdapat dalam masing-masing Buku Iqra’ jilid 1-6, penulis menyimpulkan beberapa aspek pembaharuan sistem pengajaran baca Al-Qur’an yang dilakukan oleh As’ad Humam.
“Buku Iqra’ adalah metode integratif yang mengkombinasikan antara petunjuk atau pedoman cara baca sekaligus contoh-contoh model bahan bacaan,” ujarnya.
Menurutnya, buku Iqra’ mengikuti prinsip langsung bunyinya. Yang terpenting anak bisa membaca walaupun tidak mengenal nama hurufnya. Buku Iqra’ juga disusun mengikuti prinsip-prisip “tadarruj” (berangsur-angsur) dan disusun mengikuti prinsip-prisip CBSA (Cara Belajar Santri Aktif) atau prinsip “Bi Riyadatil Atfal”.
Dr. Annuri mengatakan bahwa contoh-contoh bacaan yang menjadi bahan ajar dalam Buku Iqra’ jilid 1-6 belum mencukupi, karena As’ad Humam belum menulis materi-materi atau pokok-pokok bahasan yang ada dalam Al-Qur’an secara keseluruhan.
Menurut hemat penulis harus dikembangkan Buku Iqra’ lanjutan, yang isinya tentang Qira’ah A’syim riwayat Hafsh Tharir Al-Syatibiyyah atau istilah lain dikenal dengan bacaan-bacaan asing (Gharaib Al-Qira’ah).
Program bedah Disertasi merupakan program kerjasama antara Bidang Pendidikan, STID Mohammad Natsir, dan Majlis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Da’wah. Acara kali ini dihadiri oleh segenap pimpinan Dewan Da’wah, STID Mohammad Natsir, Badan Pengelola Program Kaderisasi 1000 Ulama BAZNAS Dewan Da’wah, dan mahasiswa STID Mohammad Natsir, beserta para undangan lainnya. (Suidat)
0 komentar:
Posting Komentar